source dailymail.co.uk
Seorang wanita muda dari Afghanistan pernah
menjadi inspirasi dunia. Aesha Mohammadzai adalah nama wanita ini. Ia
menjadi terkenal di seantero dunia setelah wajah tak sempurnanya
terpampang di majalah populer dunia tersebut.
Aesha menjadi simbol
penindasan wanita di Afghanistan setelah dirinya melarikan diri dari
negara yang sedang dilanda perang itu. Tiga tahun setelah ia melarikan
diri, kini Aesha memiliki wajah baru dan kehidupan baru.
Dalam
cover majalah Time, Anda akan melihat bertapa mengerikannya apa yang
dialami oleh Aesha. Bagian hidung dan telinganya habis ditebas oleh
suaminya. Aesha dinikahkan oleh ayahnya pada usia 12 tahun pada pejuang
Taliban untuk membayar hutang. Sebenarnya, Aesha mungkin bukan
satu-satunya yang mengalami kehidupan tak layak sebagai wanita di
Afghanistan. Diperkirakan sekitar 90% wanita di sana mungkin mengalami
masalah yang sama.
Ia mengaku bahwa suami dan keluarga suaminya
sering menyiksa secara mental dan fisik. Aesha akhirnya melarikan diri
dari kehidupannya yang mengerikan itu. Sayangnya, ia ketahuan sehingga
telinga dan hidungnya dipotong sebagai hukuman. Sang pelaku adalah
suaminya sendiri.
"Saat mereka memotong hidung dan telingaku, aku
pingsan. Aku terbangun tengah malam dan merasakan aliran air dingin di
dekat hidungku. Aku membuka mataku dan tak bisa melihat karena darah,"
ujar gadis itu.
Gadis
itu ditinggalkan di pegunungan dan berjalan merangkak menuju rumah
kakeknya. Sang ayah yang menemukannya berusaha mencarikan pertolongan
kesehatan Amerika di sana. Ia menjalani 10 minggu pengobatan di sana.
Aesha kemudian dibawa ke tempat perlindungan rahasia di Kabul pada
Agustus 2010 dan diterbangkan ke Amerika Serikat untuk tinggal bersama
keluarga baru di sana.
Mungkin Aesha adalah wanita beruntung. Ia
mendapatkan support dari sebuah charity bernama Women for Afghan Women
di New York. Namun hal itu tak serta merta membahagiakannya. Ia sempat
mengalami perubahan tingkah laku yang ekstrim seperti seriang
menjatuhkan dirinya ke lantai, membenturkan kepala dan sebagainya. Gadis
ini akhirnya mendapat perawatan lebih lanjut dan mendapatkan keluarga
baru di Maryland.
Kabar
terakhir menyebutkan bahwa Aesha mendapatkan perawatan untuk
mengembalikan hidung dan telinganya. Itu pun tak mudah karena ia harus
menjalani beberapa tahap supaya dokter bisa memunculkan jaringan hidung
barunya. Gadis tersebut kini telah memiliki wajah baru meski hidung yang
dimilikinya tak sempurna. Ia kini memiliki keluarga dan kehidupan yang
jauh lebih baik dari sebelumnya. Ia bahkan mengaku sangat bahagia dengan
hidungnya kini.
Lewat kisahnya, Aesha ingin menyampaikan pada
semua wanita korban penyiksaan untuk tetap kuat dan berani seperti
dirinya. Ia meyakinkan mereka untuk jangan menyerah dan kehilangan
harapan. Sebagai wanita, mungkin Aesha adalah sosok yang lemah seperti
kebanyakan wanita lainnya. Namun ia tak menyerah dengan keadaan dan
mengambil keputusan beresiko demi mengubah hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar